CARI PTK DISINI

Sabtu, 29 Oktober 2011

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PKN KELAS IV SD NEGERI ( PTK 98 )

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PKN KELAS IV SD NEGERI ( PTK 98 )

Berdasarkan GBHN 1993 dinyatakan bahwa pada hakekatnya pembangunan nasional bertujuan membangun manusia Indonesia seluruhnya yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Dimana prioritas pembangunan nasional diletakkan pada bidang ekonomi, sekaligus dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia (Soeharto, 1994). Berangkat dari hal ini, maka pendidikan dapat dinyatakan memiliki peran yang teramat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Upaya peningkatan kualitas pendidikan ditingkatan sekolah selanjutnya terletak dipundak guru. Hal ini merupakan tugas dan tanggung jawab guru, sebab gurulah yang langsung membina siswa di sekolah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Layanan bimbingan di sekolah sangat diperlukan guna membantu siswa dalam mengatasi permasalahannya, dalam masalah belajar atau masalah pribadi siswa (Pedoman BP SD, 1994:17).

Tugas guru yang utama adalah mengajar, yaitu menyampaikan atau mentransfer ilmu kepada anak didiknya. Oleh karena itu seorang guru Sekolah Dasar (SD) dituntut untuk menguasai semua bidang studi. Namun hasil perolehan nilai beberapa mata pelajaran dalam kenyataannya masih ada yang belum memenuhi standar, tidak terkecuali untuk mata pelajaran PKN. Berdasarkan pengalaman peneliti hal ini disebabkan oleh, teknik mengajar yang masih relatif monoton. Sejauh ini pembelajaran PKN di kelas mayoritas masih dilaksanakan dengan metode ceramah. Hal ini tidak menutup kemungkinan menyebabkan interaksi belajar mengajar yang lebih melemahkan motivasi belajar siswa.

Motivasi belajar tidak akan terbangun apabila siswa masih merasa kesulitan dalam menerima pelajaran PKN, PKN dianggap sebagai pelajaran yang membosankan. Sehingga jangan disalahkan apabila disetiap jam pelajaran PKN siswa cenderung merasa enggan dan malas. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu ada solusi dalam penyampaian mata pelajaran PKN dengan menggunakan berbagai cara yang menarik yang ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sunardi (2006:13) menyarankan untuk mengupayakan agar pelajaran PKN menyenangkan anak, sampaikan materi yang sudah dikenal anak hingga anak percaya diri.

Pembelajaran PKN haruslah lebih berkembang, tidak hanya terfokus pada kebiasaan dengan strategi atau urutan penyajian sebagai berikut: diajarkan definisi, diberikan contoh-contoh dan diberikan latihan soal. Hal ini sangat memungkinkan siswa mengalami kesulitan dalam menerima konsep yang tidak berasosiasi dengan pengalaman sebelumnya. Dalam latihan soal sebaiknya dihadapi bentuk soal cerita yang mungkin terkait dengan terapan PKN atau kehidupan sehari-hari (Guntur Sumilih 2002:103).

Memperhatikan uraian di atas keadaan yang sama dialami juga oleh siswa SD NEGERI NO 040459 BERASTAGI, siswa masih merasa kesulitan, takut dan kurang berani bertanya terhadap hal-hal yang belum dipahami, sementara itu peneliti kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran. Keadaan ini jika dibiarkan maka nilai pelajaran PKN akan semakin menurun dan gagal dalam memperoleh nilai ketuntasan minimal yang telah ditentukan. Untuk mengatasi masalah tersebut seorang guru harus mampu memberikan motivasi terhadap siswa melalui pengelolaan kelas yang menarik dan melibatkan siswa dalam menemukan konsep.

DOWNLOAD FILE LENGKAP PTK

0 komentar:

Posting Komentar